Ekspedisi dimulai dengan perjalanan kereta selama 4 jam sampai ke Stasiun Karangantu (Stasiun setelah serang Banten), was-was dan cemas menghinggapi kepala ini, karena penumpangnnya tinggal seidkit (jangan-jangan kelewatan nich) karena tujuan akhir dari perjalanan kereta ini adalah di stasiun Merak.
Perjalanan akan dimulai dengan seorang pemandu yang terakreditasi yaitu bu SUCI
Perjalanan akan dimulai dengan seorang pemandu yang terakreditasi yaitu bu SUCI
Masjid Agung Banten termasuk masjid tua yang penuh nilai sejarah. Setiap harinya masjid ini ramai dikunjungi para peziarah yang datang tak hanya dari Banten dan Jawa Barat, tapi juga dari berbagai daerah di Pulau Jawa.
Di halaman belakang ini juga tersimpan tandu yang digunakan untuk mengarak kim-sin, koan-im, hut-cou. Serta terdapat dua buah pendupaan kayu berukir sumbangan dari Tjie Soen Tjoan dari Pintu Kecil Batavia pada tahun 1895. Atap kelentengan ini menjulang ke atas, bentuk ini dimaksudkan agar aliran yang baik tetap tertampung, tidak turun ke bawah. Di bagian atas atap terdapat ornamen naga. Tidak jauh dari Vihara Avalokisetvara ke arah utara terdapat Desa Pabean, di Pabean inilah pertama kalinya Belanda di bawah pimpinan Cornelis de Houtman mendarat pada tahun 1596.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar